Ahi Girls..,kami sebagai kaum pria,lelaki,cowo,laki laki, ingin menuntut hak hak kami yang telah kalian tenggelamkan..
Yang selalu kita dengar adalah Girls Rulez, kini saatnya kami para
cowok2 mengungkapkan isi hati kami.
Ini adalah cerita dari sisi kami, Kaum Cowok!! Kaum adam!! Aturan kami!!
Untuk para cewek2…
1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer.
Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu
manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang :
“Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Cium Aku…!!”
2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 5 hari Kuliah dan 1 hari
maen game , jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan2 ke mall.
3. Berbelanja BUKAN olahraga.
Dan kami gak akan berpikir ke arah situ.
Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja,
perbedaan harga toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah
keliling kota untuk cari yang paling murah, buang2 bensin aja.
4. Menangis merupakan suatu pemerasan.
Ha..ha.. Ini w dpt dr seorg temen yg e-mail k w ,jdnya w sharing di sini y moga bermanfaat bt para ce n gmn neh reaksi para co,sependapat g ama yg ini
Yang selalu kita dengar adalah Girls Rulez, kini saatnya kami para
cowok2 mengungkapkan isi hati kami.
Ini adalah cerita dari sisi kami, Kaum Cowok!! Kaum adam!! Aturan kami!!
Untuk para cewek2…
1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer.
Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu
manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang :
“Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Cium Aku…!!”
2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 5 hari Kuliah dan 1 hari
maen game , jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan2 ke mall.
3. Berbelanja BUKAN olahraga.
Dan kami gak akan berpikir ke arah situ.
Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja,
perbedaan harga toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah
keliling kota untuk cari yang paling murah, buang2 bensin aja.
4. Menangis merupakan suatu pemerasan.
Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur, bom meledak daripada
suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa2.
5. Tanya apa yang kamu mau.
Cobalah untuk sepaham tentang hal ini.
Sindiran halus tidak akan dimengerti.
Sindiran kasar tak akan dimengerti
Terang2an menyindir juga kita gak ngerti!
Ngomong langsung kenapa!?
6. Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua
pertanyaan. It’s Simple.!!
7. Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan.
Karena itu yang kami lakukan. kalo pengen dapet simpati doang sih,
cerita aja ke temen2 cewekmu.
8. Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi ke dokter sana,
gebleg!
9. Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam
suatu argumen. Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan
batal setelah 7 hari.
Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah
klise, jangan dianggap serius.
10. Kalo kamu gak mau pake baju kayak model2 pakaian dalam, jangan
harap kita seperti artis sinetron dong.
11. Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong.
Cermin lebih jujur daripada Lelaki.
12. Kamu boleh meminta kami untuk melakukan sesuatu atau menyuruh kami
menyelesaikannya dengan cara kamu. Tapi jangan dua2nya dong. Kalo
kamu pikir bisa melakukannya lebih baik, kerjain aja sendiri.
13. Kalau bisa, ngomongin apa yang harus kamu omongin pas iklan aja.
Ingat, jangan sekali2 ngomong apalagi pas saat tendangan penalti.
—-> ini bener nih hehe…
14. Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu mengingatkan jangan
lupa makan, selamat tidur, dll. Menurut kami itu hanyalah
pemborosan pulsa saja.
15. Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga kok.
16. Kalo kami nanya ada apa dan kamu jawab gak ada apa2, kami akan
berpikir memang gak ada apa2. Ingat, seperti no.1 kami bukanlah
pembaca pikiran. Ngomong baby…ngomong. …!!
17. Kalo kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang
kamu pakai, pantes aja kok. Bener. Jadi tidak ada alasan gak mau
pergi ke pesta karena tidak ada baju. —> ini juga bener hehe…
18. Jangan tanya apa yang kami pikir tentang sesuatu kecuali kamu
memang mau diskusi tentang bola, game, billyard, memancing atau
mungkin juga ttg teknik mereparasi motor dan mobil.
19. Kami malas berdebat secara hati dan perasaan, ingat!! kami hanya
pakai logika.
20. Terima kasih sudah mau baca ini. Iya, ntar gua traktir nonton ama
beliin coklat.
:kaskus
Readmore...
Monday, November 16, 2009
Curhatan kaum pria kepada wanita
Friday, October 16, 2009
Pernah ga kalian kenal seseorang yang bisa tidur dengan sangat sangat sering (jagoan tidur)?atau mungkin kalian sendiri seorang "jago tidur"?i've used tobe..hehe
sebelumnya mangap ya coy dah nulisin ni, nyoba nyoba posting ja neh, huehehehe...
pisss..
cerita hari ni neh, temenku yang namanya tidak boleh disebutkan, kayak lord voldemort aja, bisa tidur lebih dari 20 jam!!!!
bayangkan..
bayangkan..
bayangkan..
gila ya?
seingetku semalem dia udah tidur dari jam 5 sore trus kebangun sekitar jam 9 karena diganggu anak anak kos , trus dia melakukan hal hal yang tidak berguna macam maen dota, nonton film di laptop, nonton TV, pipis, boker, makan,dll..hwaaaa....
habis tu sekitar jam 3 pagi tu anak dah keliatan kiyep kiyep lagi matanya, rencana "beliau" si mau tidur dulu karena ntar pagi jam 7 ada kulia,
ternyata eh ternyata..
pas ku dia baru kebangun jam 8!!!
bukan, bukan jam 8 pagi, tapi jam 8 malam!!!
ruarrrr biasa...
dasar babi kecap..
hoho..
jadi keinget diriku di masa lalu..hoho..
Readmore...
Media Literacy
Media Literacy
Apa itu Media Literacy
Secara sederhana, media literacy merupakan kepedulian masyarakat terhadap dampak buruk dari media, khususnya media massa. Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya media massa, disamping memberikan manfaat untuk kehidupan manusia ternyata juga memberikan dampak negatif. Beberapa dampak tersebut antara lain:
1. Mengurangi tingkat privasi individu
2. Meningkatkan potensi kriminal
3. Anggota suatu komunitas akan sulit dibatasi mengenai apa yang dilihat dan didengarnya
4. Internet akan mempengaruhi masyarakat madani dan kohesi sosial
5. Akan overload-nya informasi (Fukuyama dan Wagner, 2000).
Tujuan dasar media literasi adalah
Media Literacy
Apa itu Media Literacy
Secara sederhana, media literacy merupakan kepedulian masyarakat terhadap dampak buruk dari media, khususnya media massa. Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya media massa, disamping memberikan manfaat untuk kehidupan manusia ternyata juga memberikan dampak negatif. Beberapa dampak tersebut antara lain:
1. Mengurangi tingkat privasi individu
2. Meningkatkan potensi kriminal
3. Anggota suatu komunitas akan sulit dibatasi mengenai apa yang dilihat dan didengarnya
4. Internet akan mempengaruhi masyarakat madani dan kohesi sosial
5. Akan overload-nya informasi (Fukuyama dan Wagner, 2000).
Tujuan dasar media literasi adalah mengajarkan khalayak dan pengguna media untuk menganalisis pesan yang disampaikan oleh media massa, mempertimbangkan tujuan komersil dan politik di balik suatu citra atau pesan media, dan meneliti siapa yang bertanggungjawab atas pesan atau ide yang diimplikasikan oleh pesan atau citra tersebut.
Berdasarkan hasil Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Penanggulangan Dampak Negatif Media Massa, yaitu 21 Century Literacy Summit yang diselenggarakan di Jerman pada 7-8 Maret 2002, diperoleh gambaran kesepakatan yang disebut 21 Century in A Convergen Media Word. Kesepakatan tersebut, seperti disampaikan Bertelsmann dan AOL Time Warner (2002), menyatakan bahwa media literasi mencakup:
1. Literasi teknologi, yaitu kemampuan pemanfaatan media baru seperti Internet agar bisa memiliki akses dan mengkomunikasikan informasi secara efektif.
2. Literasi informasi; kemampuan mengumpulkan, mengorganisasikan, menyaring, mengevaluasi dan membentuk opini berdasarkan hal-hal tadi.
3. Kreatifitas media; kemampuan yang terus meningkat pada individu dimanapun berada untuk membuat dan mendistribusikan konten kepada khalayak berapapun ukuran khalayak.
4. Tanggung jawab dan kompetensi sosial; kompetensi untuk memperhitungkan konsekuensi-konsekuensi publikasi secara On-line dan bertanggung jawab atas publikasi tersebut, khususnya pada anak-anak.
Menurut David Buchingham, agar media literasi dapat berjalan dengan optimal maka diperlukan adanya pendidikan media untuk literasi media yang mencakup beberapa hal yaitu :
1. Pendidikan media berkenaan dengan pendidikan tentang berbagai (full range) media. Tujuannya untuk mengembangkan “literasi” berbasis luas, yang tak hanya berkenaan dengan media cetak, tapi juga sistem simbolik citra dan suara.
2. Pendidikan media berkenaan dengan pembelajaran tentang media, bukan pengajaran melalui media.
3. Pendidikan media bertujuan untuk mengembangkan baik pemahaman kritis maupun partisipasi aktif, sehingga memampukan anak muda sebagai konsumen media membuat tafsiran dan penilaian berdasarkan informasi yang diperolehnya; selain itu memampukah anak muda untuk menjadi produser media dengan caranya sendiri sehingga menjadi partisipan yang berdaya di masyarakatnya. Pendidikan media adalah soal pengembangan kemampuan kritis dan kreatif anak muda.
Lebih jauh ada beberapa pengertian yang lebih spesifik tentang media literasi yang dapat dirujuk untuk memahami konsep ini. Pengertian tersebut antara lain :
1. Media Literacy di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Melek Media. James Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy” (Potter, 2001) mengatakan bahwa media Literacy adalah sebuah perspekif yang digunakan secara aktif ketika, individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang disampaikan oleh media.
2. Jane Tallim menyatakan bahwa media literacy adalah kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya, baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur.
3. Allan Rubin menawarkan tiga definisi mengenai media literacy. Yang pertama dari National Leadership Conference on Media Literacy (Baran and Davis, 2003) yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan. Yang kedua dari ahli media, Paul Messaris, yaitu pengetahuan tentang bagaimana fungsi media dalam masyarakat. Yang ketiga dari peneliti komunikasi massa, Justin Lewis dan Shut Jally, yaitu pemahaman akan batasan-batasan budaya, ekonomi, politik dan teknologi terhadap kreasi, produksi dan transmisi pesan. Rubin juga menambahkan bahwa definisi-definisi tersebut menekankan pada pengetahuan spesifik, kesadaran dan rasionalitas, yaitu proses kognitif terhadap informasi. Fokus utamanya adalah evaluasi kritis terhadap pesan.
Media literasi merupakan sebuah pemahaman akan sumber-sumber dan teknologi komunikasi, kode-kode yang digunakan, pesan-pesan yang dihasilkan serta seleksi, interpretasi dan dampak dari pesan-pesan tersebut.
4. Terdapat dua pandangan mengenai media literacy yaitu dari Art Silverblatt dan James Potter (Potter, 2001). Silverblatt menyatakan bahwa media literacy memiliki lima elemen yaitu :
a. Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat.
b. Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa.
c. Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media.
d. Sebuah kesadaran akan isi media sebagai ‘teks’ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri.
e. Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media.
5. Di sisi lain, Potter (Baran and Davis, 2003) memberikan pendekatan yang agak berbeda dalam menjelaskan ide-ide mendasar dari media literacy, yaitu:
a. Sebuah rangkaian kesatuan, yang bukan merupakan kondisi kategorikal.
b. Media literacy perlu dikembangkan dengan melihat tingkat kedewasaan seseorang.
c. Media literacy bersifat multidimensi, yaitu domain kognitif yang mengacu pada proses mental dan proses berpikir, domain emosi yaitu dimensi perasaan, domain estetis yang mengacu pada kemampuan untuk menikmati, memahami dan mengapresiasi isi media dari sudut pandang artistik, dan domain moral yang mengacu pada kemampuan untuk menangkap nilai-nilai yang mendasari sebuah pesan.
d. Tujuan dari media literacy adalah untuk memberi kita kontrol yang lebih untuk menginterpretasi pesan.
Media literacy di dunia
Di banyak negara maju, pendidikan melek media sudah menjadi agenda yang penting dengan memasukkannya ke dalam satuan kurikulum pendidikan. Inggris, Jerman, Kanada, Perancis, dan Australia merupakan contoh negara yang telah melaksanakan pendidikan melek media di sekolah. Permulaan abad 21 menandakan perkembangan minat terhadap pendidikan media di beberapa negara. Melek media ini dibangun sebagai alat pendidikan untuk melindungi orang-orang dari dampak negatif media. Di tahun 1930, Inggris merupakan negara pertama yang memunculkan isu mengenai melek media. Sedangkan pada tahun 1960, Kanada memulai pendidikan melek medianya.
Kanada merupakan negara yang terutama mewajibkan melek media di kawasan Amerika Utara. Setiap provinsi di negara tersebut telah ditugaskan untuk melaksanakan pendidikan media dalam kurikulum. Peluncuran pendidikan melek dilakukan karena rentannya masyarakat Kanada terhadap budaya pop Amerika. Konsep melek media menjadi topik pendidikan yang pertama kali muncul di Kanada pada tahun 1978. Pada saat itu berdirilah Association for Media Literacy (AML), sebagai lembaga yang mengurusi segala hal yang berkaitan dengan pendidikan melek media di negara tersebut.
Kemudian Amerika Serikat, yang merupakan negara tetangga Kanada, juga akhirnya menyadari pentingnya terdapat pendidikan melek media di negaranya. Apalagi dampak negatif yang timbul akibat media (terutama televisi) sudah sangat dirasakan oleh masyarakat Amerika sendiri. Frank Baker, salah satu konsultan pendidikan media di Amerika Serikat, melihat beberapa materi yang telah dikembangkan oleh Kanada, Inggris dan Australia sebagai poin awal yang sangat baik, terutama dalam hal dukungan serta kurikulumnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai suatu
pengalaman untuk mengembangkan pendidikan melek media di Amerika Serikat.
Media literacy di Indonesia
Media massa, terutama televisi, merupakan sarana yang sangat efektif untuk mentransfer nilai dan pesan yang dapat memengaruhi khalayak secara luas. Bahkan, televisi dapat membuat orang kecanduan. Kini, media audio visual ini telah menjadi narkotika sosial yang paling efisien dan paling bisa diterima. Interaksi masyarakat, terutama anak-anak, terhadap televisi, sangat tinggi. Idealnya seorang anak hanya menonton tayangan televisi paling banyak dua jam sehari. Namun di Indonesia, setiap anak dapat menonton televisi selama 3,5 – 5 jam sehari. Anak-anak tidak hanya menonton tayangan yang memang ditujukan bagi mereka, tetapi juga tayangan yang belum pantas untuk mereka tonton. Kondisi ini terjadi tanpa pengawasan yang ketat dari orang tua.
Data pola menonton televisi pada anak-anak menunjukkan bahwa jumlah jam menonton anak-anak melampaui batas jam menonton ideal. Angka 35 jam per minggu, berarti sama dengan 1820 jam per tahun, padahal jam belajar anak sekolah dasar menurut United Nations Education and Culture Organization (UNESCO) tidak melebihi 1000 jam per tahun. Jika melihat perbandingan jumlah jam menonton televisi dengan jumlah jam belajar di sekolah, maka dikuatirkan proses pembentukan pola pikir, karakter, dan perilaku anak justru terbentuk melalui tayangan televisi.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kekuatan televisi dalam memengaruhi anak-anak sangat besar.
Di samping jumlah jam belajar yang lebih sedikit ketimbang jam menonton, lemahnya pengawasan orang tua terhadap tontonan anak, membuat anak-anak mereka tidak mempunyai filter terhadap tayangan yang tidak mendidik. Dari 1000 jam belajar per tahun di sekolah dasar, pendidikan tentang media hanya dibahas sangat sedikit dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sungguh memprihatinkan mengingat interaksi anak-anak dengan televisi jauh lebih tinggi dibanding interaksinya dengan buku-buku pelajaran. Kondisi seperti ini menuntut anak untuk memiliki self sensor awareness terhadap media televisi. Semakin cepat media ini berkembang, maka daya tanggap anak terhadap dampaknya juga harus dibangun.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negara”. Dari rumusan tersebut, cukup jelas bahwa pendidikan melek media sangat sesuai dengan tujuan sistem pendidikan nasional di Indonesia.
Saat ini pendidikan melek media yang ada di Indonesia, masih sebatas gerakan-gerakan yang belum terstruktur. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan melalui seminar, road show, dan kampanye-kampanye mengenai melek media. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Yayasan Jurnal Perempuan pada tahun 2005, Komunitas Mata Air tahun 2004, Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2005, Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi tahun 2006, dan beberapa organisasi pemerhati media lainnya. Namun, gerakan-gerakan ini baru bisa dilakukan dalam skala kecil. Pendidikan melek media tidak cukup bila disampaikan hanya dalam seminar berdurasi dua jam, atau dalam kampanye dan roadshow selama seminggu. Akibatnya, upaya-upaya memperjuangkan pendidikan melek media belum dapat dirasakan oleh semua pihak secara luas.
Readmore...
Thursday, October 15, 2009
Hipnokom
Hipnokom
Hipnosis ; suatu fenomena dalam seni berkomunikasi.
Saat ini masyarakat Indonesia mulai banyak mengenal hipnosis, baik dari pertujukan di televisi maupun dari pemberitaan berbagai media massa. siapa yang tidak kenal dengan nama seperti Romy Rafael? master hipnosis di Indonesia yang telah malang melintang di media televisi. seiring dengan semakin gencarnya publikasi, masyarakat juga dihadapkan pada berbagai informasi yang tidak tepat atau bahkan salah mengenai hipnosis. Akhir akhir ini banyak diberitakan tentang berbagai modus “penipuan” dimasyarakat, yang menggunakan teknik teknik hipnosis. Beberapa pandangan yang salah tentang hipnosis yang beredar di masyarakat antara lain, hipnosis adalah praktek supranatural atau klenik, hipnosis sama dengan gendam atau kejahatan, hipnosis adalah penguasaan pikiran, hipnosis adalah ilmu sesat yang menggunakan kekuatan mahkluk halus, atau hipnosis sama dengan tidur,hipnosis adalah ilmu untuk kejahatan dan lain lain.
Apakah hipnosis seperti itu? tentu saja tidak. pandangan umum yang salah seperti di atas tentunya akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. masyarakat yang tidak mengerti arti hipnosis yang sebenarnya akan menutup diri dan menolak mengetahui atau mempelajari hipnosis, yang pada akhirnya tidak akan mendapatkan manfaat yang sesungguhnya sangat besar dari praktik hipnosis. Hipnosis adalah suatu
Hipnosis adalah suatu cabang ilmu gabungan antara psikologi, khususnya psikoanalisa, seni komunikasi antar pribadi, serta logika tentang kinerja otak. perkembangan ilmu hipnosis sangat berkembang di luar negeri, khususnya Amerika, hipnosis bahkan telah di ajarkan secara resmi di berbagai lembaga pendidikan terkemuka.
Kata hipnosis dalam bahasa inggris adalah hypnosis atau hypnotism (hipnotisme). kata hipnosis menurut kamus Encarta memiliki makna:
1. Suatu kondisi yang menyerupai “tidur” yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, dimana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan, sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
2. Teknik atau praktik dalam mepengaruhi orang lain untuk masuk kedalam kondisi hipnosis dengan menggunakan seni berkomunikasi yang relevan.
selain itu, juga terdapat beberapa definisi dari para ahli tentang kata hipnosis. beberapa definisi tersebut antara lain:
1. hipnosis adalah suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat, sehingga tingkat sugestibilitas atau pemahaman makna pada pesan meningkat sangat tinggi. (Robert Bandler;1975)
2. hipnosis adalah sebuah seni komunikasi untik mempengaruhi seseorang sehingga tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.(C. Maxwell Cade;1987)
3. hipnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar.
4. hipnosis adalah kondisi dimana kesadaran seseorang meningkat.
5. hipnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh teknik komunikasi yang sugestif.
Jadi, secara garis besar hipnosis dapat diartikan sebagai suatu teknik komunikasi baik dengaan bahasa verbal maupun nonverbal yang bersifat sugestif dan memiliki isi pesan yang repetitif (diulang ulang kalimatnya) sehingga pesan yang disampaikan dapat menembus pemikiran sadar subjek, lalu dapat menonaktifkannya, dan mengaktifkan pikiran alam bawah sadar subjek untuk dapat memasukkan pesan yang sifatnya positif, imajinatif dan membangun.
Istilah istilah yang sering digunakan dalam hypnosis:
hipnotis berarti orang atau pelaku hipnosis. sama seperti piano. piano adalah alat musik. sedangkan orang yang pintar dan ahli dalam memainkan piano disebut pianis.
Subjek hypnosis atau sering hanya disebut subjek adalah orang yang digunakan dalam eksperimen hypnosis.
Partisipan adalah orang banya (penonton seminar, lokakarya, dll) yang menjadi bahan eksperimental hypnosis.
Induksi adalah suatu teknik atau mekanisme komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk kedalam kondisi hypnosis.
Trance adalah kondisi dimana subjek telah berhasil di induksi dan masuk kedalam tahap hypnosis (sugestif).
Berdasarkan data dari Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS), manusia mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Hal ini sesuai dengan teori dari seorang ahli psikoanalisa ternama, Sigmund freud, ia mengatakan bahwa alam pikiran manusia itu seperti sebuah gunung es. Dimana alam pikiran sadar manusia berada pada bagian puncak gunung es yang tampak dipermukaan, sedangkan bagian dasar dari gunung tersebut, yang jumlah bagiannya lebih besar dianalogikan seperti alam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar manusia merupakan bagian yang jarang terekspos, padahal pikiran bawah sadar manusia sangat memiliki peranan yang penting dalam keefektifan proses penyampaian pesan atau pembentukan diri manusia. Menurut para ahli psikologi dan ilmu neurologi pikiran, baik pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar memiliki karakteristik masing masing.
Pikiran sadar memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :
1. mengidentifikasi informasi atau pesan yang masuk
Informasi atau pesan baik yang bersifat verbal maupun non verbal ini diterima melalui panca indra –penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, serta sentuhan atau perasa-.
2. membandingkan
Informasi atau pesan yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman, dan segala informasi) yang berada di pikiran bawah sadar agar terjadi kesamaan meaning antara komunikator dan komunikan.
3. menganalisis.
4. memutuskan.
Pikiran bawah sadar memiliki fungsi atau menyimpan hal hal berikut:
1. kebiasaan (baik, buruk dan refleks)
Kebiasaan baik bersifat positif dan produktif. Kebiasaan buruk bersifat negatif dan destruktif. Misalnya seperti merokok, emosional, dan lain lain. Sedangkan kebiasaan reflex antara lain seperti kegiatan otomatis seseorang ketika ia menutup pintu setelah membukanya atau kebiasaan menutup mulut saat batuk.
2. Emosi.
Yaitu bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal hal tertentu dan terhadap orang lain.
3. memori jangka panjang
Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan memori yang bersifat jangka panjang. Ada memori yang tidak dapat diingat dala kondisi sadar namun dapat dimunculkan kembali dengan bantuan hipnosis.
4. kepribadian.
Kepribadian adalah karakteristik individual kita dalam berhubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan yang kita jumpai sehari hari.
5. intuisi.
Intuisi adalah perasaan mengetahui sesuatu secara instingsif.
6. kreatifitas.
Kreatifitas adalah kemampuan kita untuk mewujudkan visi, pemikiran, dan impian menjadi kenyataan.
7. persepsi.
Persepsi adalah penyeleksian, interpretasi, analisis dan integrasi secara aktif dari beberapa stimulus yang ditangkap oleh indera kita. Persepsi berhungan dengan bagaimana cara kita melihat dunia menurut “kacamata” kita.
8. belief dan value.
Belief atau kepercayaan adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar. Sedangkan value atau nilai adalah segala sesuatu yang kita pandang sebagai hal penting.
Environmental hipnosis
Adi W. Gunawan dalam bukunya yang berjudul Hypnotherapy; the art of subconscious Restructing menuliskan bahwa yang dimaksud dengan environmental hipnosis adalah kondisi dimana kita dihipnosis oleh lingkungan kita. Setiap saat kita berinteraksi dengan lingkungan. Sejak kita masih kecil hingga saat ini, kita selalu dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang berupa pesan dari lingkungan kita. Cepat atau lambat kta pasti akan terpengaruh oleh lingkungan kita.
Kita dapat menganalogikan environmental hipnosis sebagai proses pemrograman pikiran. Saat kita masih kecil, kita diprogram oleh lingkungan terutama oleh orang tua kita. Kepercayaan, kebiasaan, apa yang dipandang baik atau buruk, nilai hidup dan berbagai hal lainnya masuk kedalam pikiran bawah sadar kita. Tanpa kita pernah menyadarinya bahwa semua itu sebenarnya adalah hipnosis. Contohnya, ada orang tua yang menanamkan dalam pikiran anak mereka bahwa mencari uang itu sangat susah, menjadi kaya itu sangat sulit, hidup adalah penderitaan, atau nasib sudah ditentukan oleh yang diatas dan sebagainya. Sebaliknya ada pula orang tua yang menanamkan kepercayaan bahwa hidup adalah anugrah yang harus dimanfaatkan sebaik baiknya. atau semua manusia dasarnya adalah mahkluk yang baik dan lain lain.
Yang lebih ekstrem lagi adalah program negatif yang “di install” orang tua kedalam pikiran anak mereka. Program negatif itu antara lain, “kamu memang anak goblok”, “ngga usah macam macam, memang dari dulu kamu ngga bisa bekerja dengan baik”, “percuma kamu berusaha keras, toh nantinya kamu juga bakal berhenti ditengah jalan”, “kalau pendidikan tidak tinggi tidak mungkin bisa sukses”, “jangan bermimpi yang muluk muluk, nanti kalau ngga kesampaian malah jadi frustasi”, dan masih banyak contoh yang lainnya.
Ada sebuah contoh kasus yang sangat relevan di Indonesia. Umumnya masyarakat Indonesia percaya dengan hal hal yang berbau klenik, hal hal yang berhubungan dengan setan, hantu dan lain lain. Hal ini umumnya kita pelajari dan kita simpan di memori bawah sadar kita atas dasar informasi atau pesan yang disampaikan orang orang dilingkungan kita waktu masih kecil hingga sekarang. Dari kecil kita sering ditakut takuti seperti dengan hal hal yang berbau klenik tersebut. Banyak cerita cerita, yang sebenarnya kita sendiri juga tidak mengetahui secara pasti kejadiannya, tentang hantu atau setan yang mengganggu manusia. Sampai kita dewasa kita meyakini bahwa hantu atau seta itu ada, jahat, mengganggu manusia, menyeramkan dan lain lain. Padahal kita umumnya sama sekali belum pernah secara langsung tau dan berhubungan dengan mahkluk mahkluk gaib tersebut. Pikiran sadar kita tau dan menganalisis fakta bahwa setan dan semacamnya itu tidak ada karena kita tidak pernah “melihatnya”, namun alam pikiran bawah sadar kita yang telah “terkontaminasi” bahwa setan dan lain lain itu ada, menyeramkan dan lain lain, maka kita secara pribadi tanpa disertai akal sehat atau pikiran sadar meyakini bahwa setan atau hal gaib itu ada dan bersifat sedemikian rupa. Ini berarti bahwa pikiran sadar dapat saling bebenturan atau tidak sepaham. Namun karena sifat pikiran bawah sadar lebih kuat dalam mempengaruhi perepsi dan penilaian seseorang terhadap suatu realita maka kita secara jelas “memenangkan” alam bawah sadar dibanding dengan menggunakan alam sadar kita.
Ada contoh lain yang juga sangat relevan. Coba kita sebutkan hal hal apa saja yang berhubungan dengan motor, pasta gigi, pompa air, air mineral, penjajah, dan ustadz. Secara umum secara berurutan kita akan menjawab Honda untuk motor, pepsodent untuk pasta gigi, sanyo untuk pompa air, aqua untuk ar mineral, belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Namun faktanya apakah jawaban kita itu bersifat logis dan kita pikirkan “secara sadar”? kita umumnya mengaktifkan saraf bawah sadar kita ketika kita menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. Karena memang hal hal yang telah disebutkan diatas kita anggap, secara tidak sadar, merupakan hal hal yang paling berhubungan. Mengapa kita menjawab Honda untuk sepeda motor?sanyo untuk pompa air?pepsodent untuk pasta gigi? Dan aqua untuk air mineral? Padahal masih ada alternatif lainnya. Misalkan kendaraan roda dua, Yamaha, dan lain lain. Selain itu mengapa kita menjawab belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Apakah belanda itu penjajah mutlak?mangapa kita tidak menjawab kejam, sengsara, jepang, dan lain lain untuk pertanyaan tentang penjajah. Mengapa juga kita menjawab baik serta alim untuk ustadz? Apakah benar semua ustadz memiliki sikap sikap seperti itu?.
Hal ini dikarenakan lingkungan kita yang terus memberikan informasi dan pesan yang berhungan dengan hal hal diatas. Lalu secara tidak sadar kita menyerapnya dan menyimpannya di pikiran bawah sadar. Kita telah di hipnosis oleh lingkungan baik media massa maupun lingkungan masyarakat sosial untuk dapat menyerap dan menyimpan informasi tersebut di pikiran bawah sadar kita.
Proses penyampain pesan atau informasi pada hipnosis.
Skema aliran masuknya informasi pada manusia
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pemrograman pikiran terjadi. Sejak lahir, kita telah mulai mendapatkan informasi terutama dari orang tua kita. Apapun yang kita alami selama proses pertumbuhan dan perkembangan kita merupakan proses penyampaian informasi ke alam bawah sadar yang tanpa kita sadari membentuk diri kita hingga saat ini.
Semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan keluarga, orang tua, sekolah, guru, Televisi, internet, buku, dan dari banyak sumber lainnya merupakan stimulus penyampai informasi yang berasal dari luar diri kita. Stimulus ini lalu diterima oleh kelima panca indra kita dan masuk ke pikiran sadar kita. Pikiran sadar kemudian memberikan arti atau makna kepada stimulus yang kita terima. Dari pikiran sadar, stimulus ini akan masuk ke pikiran bawah sadar dengan terlebih dahulu melewati suatu pintu gerbang/saringan/filter yang disebut RAS atau Reticular Activating System (Adi W. Gunawan;2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa lebar pintu gerbang RAS ini terbuka. Faktor faktor itu antara lain, kondisi gelombang otak, pemikiran dan emosi. Setelah masuk ke pikiran bawah sadar, makna atau meaning yang diberikan oleh pikiran sadar pada berbagai informasi yang telah masuk menjadi program yang menjalankan mental kita. Program itu bisa bersifat positif atau negatif.
Perlu kita sadari, bahwa setiap informasi dan kejadian yang kita alami sebenarnya bersifat netral. Tidak ada informasi atau kejadian yang baik atau buruk, positif atau negatif. Yang membuat inormasi atau kejadian itu bersifat baik atau buruk, positif atau negatif adalah value,meaning, dan cara interpretasi terhadap realita piikiran bawah sadar kita yang sebelumnya sudah tertanam.
RAS, selain berfungsi sebagai pintu gerbang yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar, mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
1. menentukan apa yang menjadi fokus perhatian dalam sebuah proses komunikasi
2. menentukan seberapa besar tingkat intensitas perhatian.
3. berapa lama perhatian itu diberikan.
Pikiran mempunyai mekanisme pertahanan diri berbentuk filter, yang bertindak sebagai sistem pengamanan. Filter itu menyaring informasi baru dan memastikan hal hal apa saja yang kita inginkan dari informasi tersebut untuk “diserap” serta “membuang” informasi yang tidak ingin kita terima. Filter itu membandingkan ide ide dan informasi baru dengan value,meaning,serta cara interpretasi terhadap realita yang ada di database (pikiran bawah sadar) kita.
Semua itu sebenarnya bertujuan baik dan menguntungkan kita, agar pikiran bawah sadar kita tetap mempertahankan value, belief, kepribadian, serta car interpretasi kita terhadap realita. Hal ini menguntungkan karena setiap bentuk informasi yang dapat menembus filter tersebut akan langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan akan diterima sebagai suatu kebenaran. Jadi, filter tersebut membantu kita agar tidak selalu berubah pikiran dan tidak mudah dipengaruhi ole hide atau informasi yang berasal dari luar diri kita. Dapatkah kita bayangkan apabila filter tersebut tidak berfungsi maka kita terpengaruh oleh setiap informasi yang diberikan oleh semua orang yang berkomunikasi dengan kita.
Induksi atau proses penyampaian informasi agar praktisi hipnotis dapat memberikan informasi yang bersifar sugestif kepada subjek.
Ada lima cara untuk bisa masuk melewati filter mental atau pikiran sadar dan agar informasi dapat langsung diterima oleh pikiran bawah sadar:
1. Pengulangan atau repetisi
Pesan yang disampaikan harus disampaikan atau dilakukan berulang ulang dan konsisten agar akhirnya dapat masuk kepikiran bawah sadar. Contoh :
Tutup mata anda
Kosongkan pikiran anda
Dan, fokus pada napas anda
Tarik napas yang dalam dan rileks
Rileks dan tarik napas yang dalam
Rasakan tubuh anda menjadi nyaman dan rileks
Tarik napas yang dalam
Buang napas dan semua ketegangan yang ada dalam diri anda
dst……
contoh lainnya adalah ketika kita belajar naik sepeda, meyetir mobil, dan lain lain.
2. Identifikasi kelompok atau keluarga
Kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini bergantung kepada keluarga atau kelompok tertentu yang kita serap budayanya. Umumnya kita akan mengikuti kebiasaan yang ada dalam keluarga, kelompok atau masyarakat. Artinya, kita harus menidentifikasi dan menyesuaikan pesan yang akan kita sampaikan dengan kondisi budaya atau yang telah disebutkan diatas sebagai value, belief, kepribadian dan cara interpretasi terhadap relaita seseorang yang berada di pikiran bawah sadarnya.
3. ide yang disampaikan oleh figur yang dianggap memiliki otoritas.
Apa yang disampaiakan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, atau seseorang yang kita hormati dan kagumi akan dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. Artinya, dalam penyampaian pesan selama proses induksi, komunikator atau ahli hipnotis harus memposisikan dan memerankan dirinya sebagai seseorang yang memiliki keuasaan atas subjek, dihormati, atau seseorang yang dikagumi. Hal ini dapat dilakukan baik dengan komunikasin verbal maupun nonverbal.
4. Emosi yang intens.
Setiap kejadian yang kita alami, baik disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik itu emosi positif atau negatuf, akan sangat membekas dipikiran bawah sadar. Hal ini berarti seorang ahli hipnotis harus menggunakan teknik teknik nonverbal dalam menyampaikan pesannya. Bisa berupa intonasi suara yang sesuai, kecepatan berbucara yang tepat, penggunaan kata kata yang melambangkan emosi mendalam, dan lain lain.
Kunci untuk mengubah program yang ada dalam pikiran bawah sadar terletak pada cara kita mem by-pas filter mental seseorang atau pikiran sadarnya dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Hipnosis menawarkan satu cara yang sangat cepat untuk menonaktifkan filter mental dan masuk kepikiran bawah sadar. Saat pikiran sadar menjadi pasif atau nonaktif, setiap pesan atau sugesti yang diberikan memiliki kekuatan Sembilan kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan situasi biasa(data menurut Indonesia Hypnosis Center). Hal ini membuat perubahan yang diharapkan melalui penyampaian pesan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
Fungsi hipnosis dalam dunia profesional
Bila diaplikasikan lebih lanjut untuk mengetahui lingkup area sub-conscious atau bawah sadar, sebagai areal yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan area conscious atau kesadaran normal, ilmu ini cukup efektif menjawab persoalan yang biasa dihadapi di dunia profesional. Jika pemahaman terhadap alam bawah sadar ini diaplikasikan, dapat melancarkan rutinitas pekerjaan. Misalnya untuk seorang marketer yang ingin meningkatkan potensi daya jualnya dengan menerapkan teknik teknik komunikasi sugestif yang tepat.
Tidak hanya itu hipnosis juga bermanfaat bagi pemimpin ataupun guru yang ingin mentransformasikan ilmunya. Lewat proses belajar singkat dalam waktu satu hari melalu hipnosis dasar, seorang pemimpin perusahaan, dapat dengan mudah mengiring dan mengatur mentalitas karyawan ke arah lebih baik. Bahkan, hipnosis juga baik dikembangkan untuk bidang lainnya yang berhubungan antarmanusia, antara lain personalia, public relations, periklanan. dan segala pekerjaan yang berhubungan dengan dunia social.
-Fin-
Daftar Pustaka
Gunawan, W. Adi, Hypnosis the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2005.
Gunawan, W. Adi. Hypnotherapy the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2007.
Putra, Eka Dianata, Membaca pikiran orang lewat bahasa tubuh, Mizan media utama, Bandung, 2008.
Fachri, A. Hisyam, The real art of hypnosis; kolaborasi seni hipnosis timur barat, Gagas media, Jakarta, 2008.
Rafael, Romy, Hipnoterapi quit smoking, Gagas media. Jakarta, 2006.
Atkinson, L. Rita, Atkinson, Richard C, Smith, Edward E, Bem, Darly J, Pengantar psikologi, Harcourt brace & Company, dialihbahasakan oleh Widjaja kusuma, Interaksara, Batam, 2000.
De Vito, Joseph A, Human communication, Harper Collin Publishers Inc, 1996.
Hipnokom
Hipnokom
Hipnosis ; suatu fenomena dalam seni berkomunikasi.
Saat ini masyarakat Indonesia mulai banyak mengenal hipnosis, baik dari pertujukan di televisi maupun dari pemberitaan berbagai media massa. siapa yang tidak kenal dengan nama seperti Romy Rafael? master hipnosis di Indonesia yang telah malang melintang di media televisi. seiring dengan semakin gencarnya publikasi, masyarakat juga dihadapkan pada berbagai informasi yang tidak tepat atau bahkan salah mengenai hipnosis. Akhir akhir ini banyak diberitakan tentang berbagai modus “penipuan” dimasyarakat, yang menggunakan teknik teknik hipnosis. Beberapa pandangan yang salah tentang hipnosis yang beredar di masyarakat antara lain, hipnosis adalah praktek supranatural atau klenik, hipnosis sama dengan gendam atau kejahatan, hipnosis adalah penguasaan pikiran, hipnosis adalah ilmu sesat yang menggunakan kekuatan mahkluk halus, atau hipnosis sama dengan tidur,hipnosis adalah ilmu untuk kejahatan dan lain lain.
Apakah hipnosis seperti itu? tentu saja tidak. pandangan umum yang salah seperti di atas tentunya akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. masyarakat yang tidak mengerti arti hipnosis yang sebenarnya akan menutup diri dan menolak mengetahui atau mempelajari hipnosis, yang pada akhirnya tidak akan mendapatkan manfaat yang sesungguhnya sangat besar dari praktik hipnosis. Hipnosis adalah suatu
Hipnosis adalah suatu cabang ilmu gabungan antara psikologi, khususnya psikoanalisa, seni komunikasi antar pribadi, serta logika tentang kinerja otak. perkembangan ilmu hipnosis sangat berkembang di luar negeri, khususnya Amerika, hipnosis bahkan telah di ajarkan secara resmi di berbagai lembaga pendidikan terkemuka.
Kata hipnosis dalam bahasa inggris adalah hypnosis atau hypnotism (hipnotisme). kata hipnosis menurut kamus Encarta memiliki makna:
1. Suatu kondisi yang menyerupai “tidur” yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, dimana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan, sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
2. Teknik atau praktik dalam mepengaruhi orang lain untuk masuk kedalam kondisi hipnosis dengan menggunakan seni berkomunikasi yang relevan.
selain itu, juga terdapat beberapa definisi dari para ahli tentang kata hipnosis. beberapa definisi tersebut antara lain:
1. hipnosis adalah suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat, sehingga tingkat sugestibilitas atau pemahaman makna pada pesan meningkat sangat tinggi. (Robert Bandler;1975)
2. hipnosis adalah sebuah seni komunikasi untik mempengaruhi seseorang sehingga tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.(C. Maxwell Cade;1987)
3. hipnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar.
4. hipnosis adalah kondisi dimana kesadaran seseorang meningkat.
5. hipnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh teknik komunikasi yang sugestif.
Jadi, secara garis besar hipnosis dapat diartikan sebagai suatu teknik komunikasi baik dengaan bahasa verbal maupun nonverbal yang bersifat sugestif dan memiliki isi pesan yang repetitif (diulang ulang kalimatnya) sehingga pesan yang disampaikan dapat menembus pemikiran sadar subjek, lalu dapat menonaktifkannya, dan mengaktifkan pikiran alam bawah sadar subjek untuk dapat memasukkan pesan yang sifatnya positif, imajinatif dan membangun.
Istilah istilah yang sering digunakan dalam hypnosis:
hipnotis berarti orang atau pelaku hipnosis. sama seperti piano. piano adalah alat musik. sedangkan orang yang pintar dan ahli dalam memainkan piano disebut pianis.
Subjek hypnosis atau sering hanya disebut subjek adalah orang yang digunakan dalam eksperimen hypnosis.
Partisipan adalah orang banya (penonton seminar, lokakarya, dll) yang menjadi bahan eksperimental hypnosis.
Induksi adalah suatu teknik atau mekanisme komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk kedalam kondisi hypnosis.
Trance adalah kondisi dimana subjek telah berhasil di induksi dan masuk kedalam tahap hypnosis (sugestif).
Berdasarkan data dari Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS), manusia mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Hal ini sesuai dengan teori dari seorang ahli psikoanalisa ternama, Sigmund freud, ia mengatakan bahwa alam pikiran manusia itu seperti sebuah gunung es. Dimana alam pikiran sadar manusia berada pada bagian puncak gunung es yang tampak dipermukaan, sedangkan bagian dasar dari gunung tersebut, yang jumlah bagiannya lebih besar dianalogikan seperti alam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar manusia merupakan bagian yang jarang terekspos, padahal pikiran bawah sadar manusia sangat memiliki peranan yang penting dalam keefektifan proses penyampaian pesan atau pembentukan diri manusia. Menurut para ahli psikologi dan ilmu neurologi pikiran, baik pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar memiliki karakteristik masing masing.
Pikiran sadar memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :
1. mengidentifikasi informasi atau pesan yang masuk
Informasi atau pesan baik yang bersifat verbal maupun non verbal ini diterima melalui panca indra –penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, serta sentuhan atau perasa-.
2. membandingkan
Informasi atau pesan yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman, dan segala informasi) yang berada di pikiran bawah sadar agar terjadi kesamaan meaning antara komunikator dan komunikan.
3. menganalisis.
4. memutuskan.
Pikiran bawah sadar memiliki fungsi atau menyimpan hal hal berikut:
1. kebiasaan (baik, buruk dan refleks)
Kebiasaan baik bersifat positif dan produktif. Kebiasaan buruk bersifat negatif dan destruktif. Misalnya seperti merokok, emosional, dan lain lain. Sedangkan kebiasaan reflex antara lain seperti kegiatan otomatis seseorang ketika ia menutup pintu setelah membukanya atau kebiasaan menutup mulut saat batuk.
2. Emosi.
Yaitu bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal hal tertentu dan terhadap orang lain.
3. memori jangka panjang
Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan memori yang bersifat jangka panjang. Ada memori yang tidak dapat diingat dala kondisi sadar namun dapat dimunculkan kembali dengan bantuan hipnosis.
4. kepribadian.
Kepribadian adalah karakteristik individual kita dalam berhubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan yang kita jumpai sehari hari.
5. intuisi.
Intuisi adalah perasaan mengetahui sesuatu secara instingsif.
6. kreatifitas.
Kreatifitas adalah kemampuan kita untuk mewujudkan visi, pemikiran, dan impian menjadi kenyataan.
7. persepsi.
Persepsi adalah penyeleksian, interpretasi, analisis dan integrasi secara aktif dari beberapa stimulus yang ditangkap oleh indera kita. Persepsi berhungan dengan bagaimana cara kita melihat dunia menurut “kacamata” kita.
8. belief dan value.
Belief atau kepercayaan adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar. Sedangkan value atau nilai adalah segala sesuatu yang kita pandang sebagai hal penting.
Environmental hipnosis
Adi W. Gunawan dalam bukunya yang berjudul Hypnotherapy; the art of subconscious Restructing menuliskan bahwa yang dimaksud dengan environmental hipnosis adalah kondisi dimana kita dihipnosis oleh lingkungan kita. Setiap saat kita berinteraksi dengan lingkungan. Sejak kita masih kecil hingga saat ini, kita selalu dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang berupa pesan dari lingkungan kita. Cepat atau lambat kta pasti akan terpengaruh oleh lingkungan kita.
Kita dapat menganalogikan environmental hipnosis sebagai proses pemrograman pikiran. Saat kita masih kecil, kita diprogram oleh lingkungan terutama oleh orang tua kita. Kepercayaan, kebiasaan, apa yang dipandang baik atau buruk, nilai hidup dan berbagai hal lainnya masuk kedalam pikiran bawah sadar kita. Tanpa kita pernah menyadarinya bahwa semua itu sebenarnya adalah hipnosis. Contohnya, ada orang tua yang menanamkan dalam pikiran anak mereka bahwa mencari uang itu sangat susah, menjadi kaya itu sangat sulit, hidup adalah penderitaan, atau nasib sudah ditentukan oleh yang diatas dan sebagainya. Sebaliknya ada pula orang tua yang menanamkan kepercayaan bahwa hidup adalah anugrah yang harus dimanfaatkan sebaik baiknya. atau semua manusia dasarnya adalah mahkluk yang baik dan lain lain.
Yang lebih ekstrem lagi adalah program negatif yang “di install” orang tua kedalam pikiran anak mereka. Program negatif itu antara lain, “kamu memang anak goblok”, “ngga usah macam macam, memang dari dulu kamu ngga bisa bekerja dengan baik”, “percuma kamu berusaha keras, toh nantinya kamu juga bakal berhenti ditengah jalan”, “kalau pendidikan tidak tinggi tidak mungkin bisa sukses”, “jangan bermimpi yang muluk muluk, nanti kalau ngga kesampaian malah jadi frustasi”, dan masih banyak contoh yang lainnya.
Ada sebuah contoh kasus yang sangat relevan di Indonesia. Umumnya masyarakat Indonesia percaya dengan hal hal yang berbau klenik, hal hal yang berhubungan dengan setan, hantu dan lain lain. Hal ini umumnya kita pelajari dan kita simpan di memori bawah sadar kita atas dasar informasi atau pesan yang disampaikan orang orang dilingkungan kita waktu masih kecil hingga sekarang. Dari kecil kita sering ditakut takuti seperti dengan hal hal yang berbau klenik tersebut. Banyak cerita cerita, yang sebenarnya kita sendiri juga tidak mengetahui secara pasti kejadiannya, tentang hantu atau setan yang mengganggu manusia. Sampai kita dewasa kita meyakini bahwa hantu atau seta itu ada, jahat, mengganggu manusia, menyeramkan dan lain lain. Padahal kita umumnya sama sekali belum pernah secara langsung tau dan berhubungan dengan mahkluk mahkluk gaib tersebut. Pikiran sadar kita tau dan menganalisis fakta bahwa setan dan semacamnya itu tidak ada karena kita tidak pernah “melihatnya”, namun alam pikiran bawah sadar kita yang telah “terkontaminasi” bahwa setan dan lain lain itu ada, menyeramkan dan lain lain, maka kita secara pribadi tanpa disertai akal sehat atau pikiran sadar meyakini bahwa setan atau hal gaib itu ada dan bersifat sedemikian rupa. Ini berarti bahwa pikiran sadar dapat saling bebenturan atau tidak sepaham. Namun karena sifat pikiran bawah sadar lebih kuat dalam mempengaruhi perepsi dan penilaian seseorang terhadap suatu realita maka kita secara jelas “memenangkan” alam bawah sadar dibanding dengan menggunakan alam sadar kita.
Ada contoh lain yang juga sangat relevan. Coba kita sebutkan hal hal apa saja yang berhubungan dengan motor, pasta gigi, pompa air, air mineral, penjajah, dan ustadz. Secara umum secara berurutan kita akan menjawab Honda untuk motor, pepsodent untuk pasta gigi, sanyo untuk pompa air, aqua untuk ar mineral, belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Namun faktanya apakah jawaban kita itu bersifat logis dan kita pikirkan “secara sadar”? kita umumnya mengaktifkan saraf bawah sadar kita ketika kita menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. Karena memang hal hal yang telah disebutkan diatas kita anggap, secara tidak sadar, merupakan hal hal yang paling berhubungan. Mengapa kita menjawab Honda untuk sepeda motor?sanyo untuk pompa air?pepsodent untuk pasta gigi? Dan aqua untuk air mineral? Padahal masih ada alternatif lainnya. Misalkan kendaraan roda dua, Yamaha, dan lain lain. Selain itu mengapa kita menjawab belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Apakah belanda itu penjajah mutlak?mangapa kita tidak menjawab kejam, sengsara, jepang, dan lain lain untuk pertanyaan tentang penjajah. Mengapa juga kita menjawab baik serta alim untuk ustadz? Apakah benar semua ustadz memiliki sikap sikap seperti itu?.
Hal ini dikarenakan lingkungan kita yang terus memberikan informasi dan pesan yang berhungan dengan hal hal diatas. Lalu secara tidak sadar kita menyerapnya dan menyimpannya di pikiran bawah sadar. Kita telah di hipnosis oleh lingkungan baik media massa maupun lingkungan masyarakat sosial untuk dapat menyerap dan menyimpan informasi tersebut di pikiran bawah sadar kita.
Proses penyampain pesan atau informasi pada hipnosis.
Skema aliran masuknya informasi pada manusia
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pemrograman pikiran terjadi. Sejak lahir, kita telah mulai mendapatkan informasi terutama dari orang tua kita. Apapun yang kita alami selama proses pertumbuhan dan perkembangan kita merupakan proses penyampaian informasi ke alam bawah sadar yang tanpa kita sadari membentuk diri kita hingga saat ini.
Semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan keluarga, orang tua, sekolah, guru, Televisi, internet, buku, dan dari banyak sumber lainnya merupakan stimulus penyampai informasi yang berasal dari luar diri kita. Stimulus ini lalu diterima oleh kelima panca indra kita dan masuk ke pikiran sadar kita. Pikiran sadar kemudian memberikan arti atau makna kepada stimulus yang kita terima. Dari pikiran sadar, stimulus ini akan masuk ke pikiran bawah sadar dengan terlebih dahulu melewati suatu pintu gerbang/saringan/filter yang disebut RAS atau Reticular Activating System (Adi W. Gunawan;2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa lebar pintu gerbang RAS ini terbuka. Faktor faktor itu antara lain, kondisi gelombang otak, pemikiran dan emosi. Setelah masuk ke pikiran bawah sadar, makna atau meaning yang diberikan oleh pikiran sadar pada berbagai informasi yang telah masuk menjadi program yang menjalankan mental kita. Program itu bisa bersifat positif atau negatif.
Perlu kita sadari, bahwa setiap informasi dan kejadian yang kita alami sebenarnya bersifat netral. Tidak ada informasi atau kejadian yang baik atau buruk, positif atau negatif. Yang membuat inormasi atau kejadian itu bersifat baik atau buruk, positif atau negatif adalah value,meaning, dan cara interpretasi terhadap realita piikiran bawah sadar kita yang sebelumnya sudah tertanam.
RAS, selain berfungsi sebagai pintu gerbang yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar, mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
1. menentukan apa yang menjadi fokus perhatian dalam sebuah proses komunikasi
2. menentukan seberapa besar tingkat intensitas perhatian.
3. berapa lama perhatian itu diberikan.
Pikiran mempunyai mekanisme pertahanan diri berbentuk filter, yang bertindak sebagai sistem pengamanan. Filter itu menyaring informasi baru dan memastikan hal hal apa saja yang kita inginkan dari informasi tersebut untuk “diserap” serta “membuang” informasi yang tidak ingin kita terima. Filter itu membandingkan ide ide dan informasi baru dengan value,meaning,serta cara interpretasi terhadap realita yang ada di database (pikiran bawah sadar) kita.
Semua itu sebenarnya bertujuan baik dan menguntungkan kita, agar pikiran bawah sadar kita tetap mempertahankan value, belief, kepribadian, serta car interpretasi kita terhadap realita. Hal ini menguntungkan karena setiap bentuk informasi yang dapat menembus filter tersebut akan langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan akan diterima sebagai suatu kebenaran. Jadi, filter tersebut membantu kita agar tidak selalu berubah pikiran dan tidak mudah dipengaruhi ole hide atau informasi yang berasal dari luar diri kita. Dapatkah kita bayangkan apabila filter tersebut tidak berfungsi maka kita terpengaruh oleh setiap informasi yang diberikan oleh semua orang yang berkomunikasi dengan kita.
Induksi atau proses penyampaian informasi agar praktisi hipnotis dapat memberikan informasi yang bersifar sugestif kepada subjek.
Ada lima cara untuk bisa masuk melewati filter mental atau pikiran sadar dan agar informasi dapat langsung diterima oleh pikiran bawah sadar:
1. Pengulangan atau repetisi
Pesan yang disampaikan harus disampaikan atau dilakukan berulang ulang dan konsisten agar akhirnya dapat masuk kepikiran bawah sadar. Contoh :
Tutup mata anda
Kosongkan pikiran anda
Dan, fokus pada napas anda
Tarik napas yang dalam dan rileks
Rileks dan tarik napas yang dalam
Rasakan tubuh anda menjadi nyaman dan rileks
Tarik napas yang dalam
Buang napas dan semua ketegangan yang ada dalam diri anda
dst……
contoh lainnya adalah ketika kita belajar naik sepeda, meyetir mobil, dan lain lain.
2. Identifikasi kelompok atau keluarga
Kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini bergantung kepada keluarga atau kelompok tertentu yang kita serap budayanya. Umumnya kita akan mengikuti kebiasaan yang ada dalam keluarga, kelompok atau masyarakat. Artinya, kita harus menidentifikasi dan menyesuaikan pesan yang akan kita sampaikan dengan kondisi budaya atau yang telah disebutkan diatas sebagai value, belief, kepribadian dan cara interpretasi terhadap relaita seseorang yang berada di pikiran bawah sadarnya.
3. ide yang disampaikan oleh figur yang dianggap memiliki otoritas.
Apa yang disampaiakan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, atau seseorang yang kita hormati dan kagumi akan dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. Artinya, dalam penyampaian pesan selama proses induksi, komunikator atau ahli hipnotis harus memposisikan dan memerankan dirinya sebagai seseorang yang memiliki keuasaan atas subjek, dihormati, atau seseorang yang dikagumi. Hal ini dapat dilakukan baik dengan komunikasin verbal maupun nonverbal.
4. Emosi yang intens.
Setiap kejadian yang kita alami, baik disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik itu emosi positif atau negatuf, akan sangat membekas dipikiran bawah sadar. Hal ini berarti seorang ahli hipnotis harus menggunakan teknik teknik nonverbal dalam menyampaikan pesannya. Bisa berupa intonasi suara yang sesuai, kecepatan berbucara yang tepat, penggunaan kata kata yang melambangkan emosi mendalam, dan lain lain.
Kunci untuk mengubah program yang ada dalam pikiran bawah sadar terletak pada cara kita mem by-pas filter mental seseorang atau pikiran sadarnya dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Hipnosis menawarkan satu cara yang sangat cepat untuk menonaktifkan filter mental dan masuk kepikiran bawah sadar. Saat pikiran sadar menjadi pasif atau nonaktif, setiap pesan atau sugesti yang diberikan memiliki kekuatan Sembilan kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan situasi biasa(data menurut Indonesia Hypnosis Center). Hal ini membuat perubahan yang diharapkan melalui penyampaian pesan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
Fungsi hipnosis dalam dunia profesional
Bila diaplikasikan lebih lanjut untuk mengetahui lingkup area sub-conscious atau bawah sadar, sebagai areal yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan area conscious atau kesadaran normal, ilmu ini cukup efektif menjawab persoalan yang biasa dihadapi di dunia profesional. Jika pemahaman terhadap alam bawah sadar ini diaplikasikan, dapat melancarkan rutinitas pekerjaan. Misalnya untuk seorang marketer yang ingin meningkatkan potensi daya jualnya dengan menerapkan teknik teknik komunikasi sugestif yang tepat.
Tidak hanya itu hipnosis juga bermanfaat bagi pemimpin ataupun guru yang ingin mentransformasikan ilmunya. Lewat proses belajar singkat dalam waktu satu hari melalu hipnosis dasar, seorang pemimpin perusahaan, dapat dengan mudah mengiring dan mengatur mentalitas karyawan ke arah lebih baik. Bahkan, hipnosis juga baik dikembangkan untuk bidang lainnya yang berhubungan antarmanusia, antara lain personalia, public relations, periklanan. dan segala pekerjaan yang berhubungan dengan dunia social.
-Fin-
Daftar Pustaka
Gunawan, W. Adi, Hypnosis the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2005.
Gunawan, W. Adi. Hypnotherapy the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2007.
Putra, Eka Dianata, Membaca pikiran orang lewat bahasa tubuh, Mizan media utama, Bandung, 2008.
Fachri, A. Hisyam, The real art of hypnosis; kolaborasi seni hipnosis timur barat, Gagas media, Jakarta, 2008.
Rafael, Romy, Hipnoterapi quit smoking, Gagas media. Jakarta, 2006.
Atkinson, L. Rita, Atkinson, Richard C, Smith, Edward E, Bem, Darly J, Pengantar psikologi, Harcourt brace & Company, dialihbahasakan oleh Widjaja kusuma, Interaksara, Batam, 2000.
De Vito, Joseph A, Human communication, Harper Collin Publishers Inc, 1996.