Thursday, October 15, 2009

Hipnokom

Hipnokom

Hipnosis ; suatu fenomena dalam seni berkomunikasi.
Saat ini masyarakat Indonesia mulai banyak mengenal hipnosis, baik dari pertujukan di televisi maupun dari pemberitaan berbagai media massa. siapa yang tidak kenal dengan nama seperti Romy Rafael? master hipnosis di Indonesia yang telah malang melintang di media televisi. seiring dengan semakin gencarnya publikasi, masyarakat juga dihadapkan pada berbagai informasi yang tidak tepat atau bahkan salah mengenai hipnosis. Akhir akhir ini banyak diberitakan tentang berbagai modus “penipuan” dimasyarakat, yang menggunakan teknik teknik hipnosis. Beberapa pandangan yang salah tentang hipnosis yang beredar di masyarakat antara lain, hipnosis adalah praktek supranatural atau klenik, hipnosis sama dengan gendam atau kejahatan, hipnosis adalah penguasaan pikiran, hipnosis adalah ilmu sesat yang menggunakan kekuatan mahkluk halus, atau hipnosis sama dengan tidur,hipnosis adalah ilmu untuk kejahatan dan lain lain.
Apakah hipnosis seperti itu? tentu saja tidak. pandangan umum yang salah seperti di atas tentunya akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri. masyarakat yang tidak mengerti arti hipnosis yang sebenarnya akan menutup diri dan menolak mengetahui atau mempelajari hipnosis, yang pada akhirnya tidak akan mendapatkan manfaat yang sesungguhnya sangat besar dari praktik hipnosis. Hipnosis adalah suatu



Hipnosis adalah suatu cabang ilmu gabungan antara psikologi, khususnya psikoanalisa, seni komunikasi antar pribadi, serta logika tentang kinerja otak. perkembangan ilmu hipnosis sangat berkembang di luar negeri, khususnya Amerika, hipnosis bahkan telah di ajarkan secara resmi di berbagai lembaga pendidikan terkemuka.
Kata hipnosis dalam bahasa inggris adalah hypnosis atau hypnotism (hipnotisme). kata hipnosis menurut kamus Encarta memiliki makna:
1. Suatu kondisi yang menyerupai “tidur” yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, dimana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan, sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis.
2. Teknik atau praktik dalam mepengaruhi orang lain untuk masuk kedalam kondisi hipnosis dengan menggunakan seni berkomunikasi yang relevan.
selain itu, juga terdapat beberapa definisi dari para ahli tentang kata hipnosis. beberapa definisi tersebut antara lain:
1. hipnosis adalah suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat, sehingga tingkat sugestibilitas atau pemahaman makna pada pesan meningkat sangat tinggi. (Robert Bandler;1975)
2. hipnosis adalah sebuah seni komunikasi untik mempengaruhi seseorang sehingga tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.(C. Maxwell Cade;1987)
3. hipnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar.
4. hipnosis adalah kondisi dimana kesadaran seseorang meningkat.
5. hipnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh teknik komunikasi yang sugestif.

Jadi, secara garis besar hipnosis dapat diartikan sebagai suatu teknik komunikasi baik dengaan bahasa verbal maupun nonverbal yang bersifat sugestif dan memiliki isi pesan yang repetitif (diulang ulang kalimatnya) sehingga pesan yang disampaikan dapat menembus pemikiran sadar subjek, lalu dapat menonaktifkannya, dan mengaktifkan pikiran alam bawah sadar subjek untuk dapat memasukkan pesan yang sifatnya positif, imajinatif dan membangun.
Istilah istilah yang sering digunakan dalam hypnosis:
 hipnotis berarti orang atau pelaku hipnosis. sama seperti piano. piano adalah alat musik. sedangkan orang yang pintar dan ahli dalam memainkan piano disebut pianis.
 Subjek hypnosis atau sering hanya disebut subjek adalah orang yang digunakan dalam eksperimen hypnosis.
 Partisipan adalah orang banya (penonton seminar, lokakarya, dll) yang menjadi bahan eksperimental hypnosis.
 Induksi adalah suatu teknik atau mekanisme komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk kedalam kondisi hypnosis.
 Trance adalah kondisi dimana subjek telah berhasil di induksi dan masuk kedalam tahap hypnosis (sugestif).
Berdasarkan data dari Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS), manusia mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Hal ini sesuai dengan teori dari seorang ahli psikoanalisa ternama, Sigmund freud, ia mengatakan bahwa alam pikiran manusia itu seperti sebuah gunung es. Dimana alam pikiran sadar manusia berada pada bagian puncak gunung es yang tampak dipermukaan, sedangkan bagian dasar dari gunung tersebut, yang jumlah bagiannya lebih besar dianalogikan seperti alam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar manusia merupakan bagian yang jarang terekspos, padahal pikiran bawah sadar manusia sangat memiliki peranan yang penting dalam keefektifan proses penyampaian pesan atau pembentukan diri manusia. Menurut para ahli psikologi dan ilmu neurologi pikiran, baik pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar memiliki karakteristik masing masing.

Pikiran sadar memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :
1. mengidentifikasi informasi atau pesan yang masuk
Informasi atau pesan baik yang bersifat verbal maupun non verbal ini diterima melalui panca indra –penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, serta sentuhan atau perasa-.
2. membandingkan
Informasi atau pesan yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman, dan segala informasi) yang berada di pikiran bawah sadar agar terjadi kesamaan meaning antara komunikator dan komunikan.
3. menganalisis.
4. memutuskan.

Pikiran bawah sadar memiliki fungsi atau menyimpan hal hal berikut:
1. kebiasaan (baik, buruk dan refleks)
Kebiasaan baik bersifat positif dan produktif. Kebiasaan buruk bersifat negatif dan destruktif. Misalnya seperti merokok, emosional, dan lain lain. Sedangkan kebiasaan reflex antara lain seperti kegiatan otomatis seseorang ketika ia menutup pintu setelah membukanya atau kebiasaan menutup mulut saat batuk.
2. Emosi.
Yaitu bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal hal tertentu dan terhadap orang lain.
3. memori jangka panjang
Memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan memori yang bersifat jangka panjang. Ada memori yang tidak dapat diingat dala kondisi sadar namun dapat dimunculkan kembali dengan bantuan hipnosis.
4. kepribadian.
Kepribadian adalah karakteristik individual kita dalam berhubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan yang kita jumpai sehari hari.


5. intuisi.
Intuisi adalah perasaan mengetahui sesuatu secara instingsif.
6. kreatifitas.
Kreatifitas adalah kemampuan kita untuk mewujudkan visi, pemikiran, dan impian menjadi kenyataan.
7. persepsi.
Persepsi adalah penyeleksian, interpretasi, analisis dan integrasi secara aktif dari beberapa stimulus yang ditangkap oleh indera kita. Persepsi berhungan dengan bagaimana cara kita melihat dunia menurut “kacamata” kita.
8. belief dan value.
Belief atau kepercayaan adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar. Sedangkan value atau nilai adalah segala sesuatu yang kita pandang sebagai hal penting.

Environmental hipnosis
Adi W. Gunawan dalam bukunya yang berjudul Hypnotherapy; the art of subconscious Restructing menuliskan bahwa yang dimaksud dengan environmental hipnosis adalah kondisi dimana kita dihipnosis oleh lingkungan kita. Setiap saat kita berinteraksi dengan lingkungan. Sejak kita masih kecil hingga saat ini, kita selalu dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang berupa pesan dari lingkungan kita. Cepat atau lambat kta pasti akan terpengaruh oleh lingkungan kita.
Kita dapat menganalogikan environmental hipnosis sebagai proses pemrograman pikiran. Saat kita masih kecil, kita diprogram oleh lingkungan terutama oleh orang tua kita. Kepercayaan, kebiasaan, apa yang dipandang baik atau buruk, nilai hidup dan berbagai hal lainnya masuk kedalam pikiran bawah sadar kita. Tanpa kita pernah menyadarinya bahwa semua itu sebenarnya adalah hipnosis. Contohnya, ada orang tua yang menanamkan dalam pikiran anak mereka bahwa mencari uang itu sangat susah, menjadi kaya itu sangat sulit, hidup adalah penderitaan, atau nasib sudah ditentukan oleh yang diatas dan sebagainya. Sebaliknya ada pula orang tua yang menanamkan kepercayaan bahwa hidup adalah anugrah yang harus dimanfaatkan sebaik baiknya. atau semua manusia dasarnya adalah mahkluk yang baik dan lain lain.
Yang lebih ekstrem lagi adalah program negatif yang “di install” orang tua kedalam pikiran anak mereka. Program negatif itu antara lain, “kamu memang anak goblok”, “ngga usah macam macam, memang dari dulu kamu ngga bisa bekerja dengan baik”, “percuma kamu berusaha keras, toh nantinya kamu juga bakal berhenti ditengah jalan”, “kalau pendidikan tidak tinggi tidak mungkin bisa sukses”, “jangan bermimpi yang muluk muluk, nanti kalau ngga kesampaian malah jadi frustasi”, dan masih banyak contoh yang lainnya.
Ada sebuah contoh kasus yang sangat relevan di Indonesia. Umumnya masyarakat Indonesia percaya dengan hal hal yang berbau klenik, hal hal yang berhubungan dengan setan, hantu dan lain lain. Hal ini umumnya kita pelajari dan kita simpan di memori bawah sadar kita atas dasar informasi atau pesan yang disampaikan orang orang dilingkungan kita waktu masih kecil hingga sekarang. Dari kecil kita sering ditakut takuti seperti dengan hal hal yang berbau klenik tersebut. Banyak cerita cerita, yang sebenarnya kita sendiri juga tidak mengetahui secara pasti kejadiannya, tentang hantu atau setan yang mengganggu manusia. Sampai kita dewasa kita meyakini bahwa hantu atau seta itu ada, jahat, mengganggu manusia, menyeramkan dan lain lain. Padahal kita umumnya sama sekali belum pernah secara langsung tau dan berhubungan dengan mahkluk mahkluk gaib tersebut. Pikiran sadar kita tau dan menganalisis fakta bahwa setan dan semacamnya itu tidak ada karena kita tidak pernah “melihatnya”, namun alam pikiran bawah sadar kita yang telah “terkontaminasi” bahwa setan dan lain lain itu ada, menyeramkan dan lain lain, maka kita secara pribadi tanpa disertai akal sehat atau pikiran sadar meyakini bahwa setan atau hal gaib itu ada dan bersifat sedemikian rupa. Ini berarti bahwa pikiran sadar dapat saling bebenturan atau tidak sepaham. Namun karena sifat pikiran bawah sadar lebih kuat dalam mempengaruhi perepsi dan penilaian seseorang terhadap suatu realita maka kita secara jelas “memenangkan” alam bawah sadar dibanding dengan menggunakan alam sadar kita.
Ada contoh lain yang juga sangat relevan. Coba kita sebutkan hal hal apa saja yang berhubungan dengan motor, pasta gigi, pompa air, air mineral, penjajah, dan ustadz. Secara umum secara berurutan kita akan menjawab Honda untuk motor, pepsodent untuk pasta gigi, sanyo untuk pompa air, aqua untuk ar mineral, belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Namun faktanya apakah jawaban kita itu bersifat logis dan kita pikirkan “secara sadar”? kita umumnya mengaktifkan saraf bawah sadar kita ketika kita menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. Karena memang hal hal yang telah disebutkan diatas kita anggap, secara tidak sadar, merupakan hal hal yang paling berhubungan. Mengapa kita menjawab Honda untuk sepeda motor?sanyo untuk pompa air?pepsodent untuk pasta gigi? Dan aqua untuk air mineral? Padahal masih ada alternatif lainnya. Misalkan kendaraan roda dua, Yamaha, dan lain lain. Selain itu mengapa kita menjawab belanda untuk penjajah, dan baik serta alim untuk ustadz. Apakah belanda itu penjajah mutlak?mangapa kita tidak menjawab kejam, sengsara, jepang, dan lain lain untuk pertanyaan tentang penjajah. Mengapa juga kita menjawab baik serta alim untuk ustadz? Apakah benar semua ustadz memiliki sikap sikap seperti itu?.
Hal ini dikarenakan lingkungan kita yang terus memberikan informasi dan pesan yang berhungan dengan hal hal diatas. Lalu secara tidak sadar kita menyerapnya dan menyimpannya di pikiran bawah sadar. Kita telah di hipnosis oleh lingkungan baik media massa maupun lingkungan masyarakat sosial untuk dapat menyerap dan menyimpan informasi tersebut di pikiran bawah sadar kita.
Proses penyampain pesan atau informasi pada hipnosis.










Skema aliran masuknya informasi pada manusia

Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pemrograman pikiran terjadi. Sejak lahir, kita telah mulai mendapatkan informasi terutama dari orang tua kita. Apapun yang kita alami selama proses pertumbuhan dan perkembangan kita merupakan proses penyampaian informasi ke alam bawah sadar yang tanpa kita sadari membentuk diri kita hingga saat ini.
Semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan keluarga, orang tua, sekolah, guru, Televisi, internet, buku, dan dari banyak sumber lainnya merupakan stimulus penyampai informasi yang berasal dari luar diri kita. Stimulus ini lalu diterima oleh kelima panca indra kita dan masuk ke pikiran sadar kita. Pikiran sadar kemudian memberikan arti atau makna kepada stimulus yang kita terima. Dari pikiran sadar, stimulus ini akan masuk ke pikiran bawah sadar dengan terlebih dahulu melewati suatu pintu gerbang/saringan/filter yang disebut RAS atau Reticular Activating System (Adi W. Gunawan;2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa lebar pintu gerbang RAS ini terbuka. Faktor faktor itu antara lain, kondisi gelombang otak, pemikiran dan emosi. Setelah masuk ke pikiran bawah sadar, makna atau meaning yang diberikan oleh pikiran sadar pada berbagai informasi yang telah masuk menjadi program yang menjalankan mental kita. Program itu bisa bersifat positif atau negatif.
Perlu kita sadari, bahwa setiap informasi dan kejadian yang kita alami sebenarnya bersifat netral. Tidak ada informasi atau kejadian yang baik atau buruk, positif atau negatif. Yang membuat inormasi atau kejadian itu bersifat baik atau buruk, positif atau negatif adalah value,meaning, dan cara interpretasi terhadap realita piikiran bawah sadar kita yang sebelumnya sudah tertanam.
RAS, selain berfungsi sebagai pintu gerbang yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar, mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
1. menentukan apa yang menjadi fokus perhatian dalam sebuah proses komunikasi
2. menentukan seberapa besar tingkat intensitas perhatian.
3. berapa lama perhatian itu diberikan.
Pikiran mempunyai mekanisme pertahanan diri berbentuk filter, yang bertindak sebagai sistem pengamanan. Filter itu menyaring informasi baru dan memastikan hal hal apa saja yang kita inginkan dari informasi tersebut untuk “diserap” serta “membuang” informasi yang tidak ingin kita terima. Filter itu membandingkan ide ide dan informasi baru dengan value,meaning,serta cara interpretasi terhadap realita yang ada di database (pikiran bawah sadar) kita.
Semua itu sebenarnya bertujuan baik dan menguntungkan kita, agar pikiran bawah sadar kita tetap mempertahankan value, belief, kepribadian, serta car interpretasi kita terhadap realita. Hal ini menguntungkan karena setiap bentuk informasi yang dapat menembus filter tersebut akan langsung masuk ke pikiran bawah sadar dan akan diterima sebagai suatu kebenaran. Jadi, filter tersebut membantu kita agar tidak selalu berubah pikiran dan tidak mudah dipengaruhi ole hide atau informasi yang berasal dari luar diri kita. Dapatkah kita bayangkan apabila filter tersebut tidak berfungsi maka kita terpengaruh oleh setiap informasi yang diberikan oleh semua orang yang berkomunikasi dengan kita.

Induksi atau proses penyampaian informasi agar praktisi hipnotis dapat memberikan informasi yang bersifar sugestif kepada subjek.
Ada lima cara untuk bisa masuk melewati filter mental atau pikiran sadar dan agar informasi dapat langsung diterima oleh pikiran bawah sadar:
1. Pengulangan atau repetisi
Pesan yang disampaikan harus disampaikan atau dilakukan berulang ulang dan konsisten agar akhirnya dapat masuk kepikiran bawah sadar. Contoh :
Tutup mata anda
Kosongkan pikiran anda
Dan, fokus pada napas anda
Tarik napas yang dalam dan rileks
Rileks dan tarik napas yang dalam
Rasakan tubuh anda menjadi nyaman dan rileks
Tarik napas yang dalam
Buang napas dan semua ketegangan yang ada dalam diri anda
dst……

contoh lainnya adalah ketika kita belajar naik sepeda, meyetir mobil, dan lain lain.

2. Identifikasi kelompok atau keluarga
Kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini bergantung kepada keluarga atau kelompok tertentu yang kita serap budayanya. Umumnya kita akan mengikuti kebiasaan yang ada dalam keluarga, kelompok atau masyarakat. Artinya, kita harus menidentifikasi dan menyesuaikan pesan yang akan kita sampaikan dengan kondisi budaya atau yang telah disebutkan diatas sebagai value, belief, kepribadian dan cara interpretasi terhadap relaita seseorang yang berada di pikiran bawah sadarnya.

3. ide yang disampaikan oleh figur yang dianggap memiliki otoritas.
Apa yang disampaiakan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, atau seseorang yang kita hormati dan kagumi akan dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. Artinya, dalam penyampaian pesan selama proses induksi, komunikator atau ahli hipnotis harus memposisikan dan memerankan dirinya sebagai seseorang yang memiliki keuasaan atas subjek, dihormati, atau seseorang yang dikagumi. Hal ini dapat dilakukan baik dengan komunikasin verbal maupun nonverbal.

4. Emosi yang intens.
Setiap kejadian yang kita alami, baik disertai dengan intensitas emosi yang tinggi, baik itu emosi positif atau negatuf, akan sangat membekas dipikiran bawah sadar. Hal ini berarti seorang ahli hipnotis harus menggunakan teknik teknik nonverbal dalam menyampaikan pesannya. Bisa berupa intonasi suara yang sesuai, kecepatan berbucara yang tepat, penggunaan kata kata yang melambangkan emosi mendalam, dan lain lain.

Kunci untuk mengubah program yang ada dalam pikiran bawah sadar terletak pada cara kita mem by-pas filter mental seseorang atau pikiran sadarnya dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Hipnosis menawarkan satu cara yang sangat cepat untuk menonaktifkan filter mental dan masuk kepikiran bawah sadar. Saat pikiran sadar menjadi pasif atau nonaktif, setiap pesan atau sugesti yang diberikan memiliki kekuatan Sembilan kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan situasi biasa(data menurut Indonesia Hypnosis Center). Hal ini membuat perubahan yang diharapkan melalui penyampaian pesan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.

Fungsi hipnosis dalam dunia profesional
Bila diaplikasikan lebih lanjut untuk mengetahui lingkup area sub-conscious atau bawah sadar, sebagai areal yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan area conscious atau kesadaran normal, ilmu ini cukup efektif menjawab persoalan yang biasa dihadapi di dunia profesional. Jika pemahaman terhadap alam bawah sadar ini diaplikasikan, dapat melancarkan rutinitas pekerjaan. Misalnya untuk seorang marketer yang ingin meningkatkan potensi daya jualnya dengan menerapkan teknik teknik komunikasi sugestif yang tepat.
Tidak hanya itu hipnosis juga bermanfaat bagi pemimpin ataupun guru yang ingin mentransformasikan ilmunya. Lewat proses belajar singkat dalam waktu satu hari melalu hipnosis dasar, seorang pemimpin perusahaan, dapat dengan mudah mengiring dan mengatur mentalitas karyawan ke arah lebih baik. Bahkan, hipnosis juga baik dikembangkan untuk bidang lainnya yang berhubungan antarmanusia, antara lain personalia, public relations, periklanan. dan segala pekerjaan yang berhubungan dengan dunia social.


-Fin-


Daftar Pustaka
Gunawan, W. Adi, Hypnosis the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2005.
Gunawan, W. Adi. Hypnotherapy the art of subconscious communication, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2007.
Putra, Eka Dianata, Membaca pikiran orang lewat bahasa tubuh, Mizan media utama, Bandung, 2008.
Fachri, A. Hisyam, The real art of hypnosis; kolaborasi seni hipnosis timur barat, Gagas media, Jakarta, 2008.
Rafael, Romy, Hipnoterapi quit smoking, Gagas media. Jakarta, 2006.
Atkinson, L. Rita, Atkinson, Richard C, Smith, Edward E, Bem, Darly J, Pengantar psikologi, Harcourt brace & Company, dialihbahasakan oleh Widjaja kusuma, Interaksara, Batam, 2000.
De Vito, Joseph A, Human communication, Harper Collin Publishers Inc, 1996.

No comments: